Sukuk Ritel ikut Membangun Bangsa

Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Pemerintah setelah tahun sebelumnya menjadi dasar percepatan pembangunan nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Untuk melaksanakan program-program pembangunan nasional, diperlukan pendanaan yang tidak sedikit.

Di tengah kelesuan industri, mengandalkan penerimaan pajak menjadi tantangan tersendiri. Meningkatnya tambahan utang neto pada tahun 2015 telah menarik perhatian berbagai kalangan.

Sebagaimana siaran pers Kementerian Keuangan mengenai Rasional Penambahan Utang Pemerintah Tahun 2015, Pemerintah telah dan akan terus menjaga risiko utang tetap terkendali.

Sebagai salah satu indikatornya adalah meningkatnya porsi utang dalam Rupiah secara konsisten hingga mencapai 56,2%, yang berdampak padamenurunnya risiko kurs.

Sukuk Ritel, walaupun bukan surat pernyataan utang, namun penerbitannya oleh Pemerintah berdampak pada kewajiban finansial yang harus dibayarkan kepada para pemegang instrumen tersebut. 

Kehadiran Sukuk Ritel yang menyasar investor individu Warga Negara Indonesia merupakan upaya Pemerintah menarik minat investor domestik untuk memperkuat pasar keuangan nasional.

Semakin besar kepemilikan domestik terhadap Surat Berharga Negara yang diterbitkan Pemerintah, semakin besar pula daya tahan pasar keuangan terhadap gejolakperekonomian global. 

Dengan berinvestasi pada Sukuk Ritel, tidak hanya akan memperoleh tingkat imbalan yang kompetitif, namun investor juga telah berpartisipasi langsung memperkuat daya tahan perekonomian Indonesia.

Sesuai tujuannya, Sukuk Negara diterbitkan untuk pembiayaan APBN termasuk pembiayaan proyek.

Dari hasil penerbitan Sukuk Negara, saat ini telah terwujud pembangunan berbagai proyek infrastruktur di pelosok negeri, seperti rel kereta api, jalan dan jembatan, revitalisasi asrama haji, serta pendidikan tinggi. 

Maka tidak hanya akan memperoleh imbal hasil yang kompetitif, dengan berinvestasi pada Sukuk Ritel berarti Warga Negara Indonesia telah berpartisipasi langsung dalam kegiatan pembangunan nasional.
Recent Search