Cara Membuat Rekening Reksa Dana Untuk Anak
Reksa dana dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan keuangan mulai dari rencana pernikahan, DP rumah, pensiun dan juga rencana pendidikan anak.
Khusus untuk yang terakhir, sebagian orang tua berpikir untuk membuka rekening reksa dana langsung atas nama anak. Apakah hal ini dapat dilakukan dan bagaimana caranya?
Perdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), persyaratan dokumen untuk menjadi investor perseorangan adalah KTP bagi Warga Negara Indonesia dan Paspor bagi Warga Negara Asing.
Secara praktik, manajer investasi dan agen penjual juga berkewajiban untuk memastikan bahwa dana untuk pembelian reksa dana bersumber dari pemilik rekening.
Dengan kata lain, investor reksa dana harus memiliki rekening tabungan atas namanya sendiri.
Dengan persyaratan di atas, maka bagi WNI anak-anak yang belum memiliki KTP dan rekening di bank pada dasarnya tidak bisa menjadi investor reksa dana.
Hal ini menjadi kendala bagi sebagian masyarakat ketika mau menjadi investor reksa dana.
Berbeda dengan perbankan yang bisa membuat tabungan junior, di industri pasar modal belum dimungkinkan rekening investasi junior karena regulasinya belum ada.
Untuk mengakomodasi permintaan tersebut, sebagian dari manajer investasi dan bank agen penjual menerapkan rekening gabungan antara nama orang tua dan nama anak.
Rekening gabungan yang dikenal selama ini ada 3 variasi yaitu AND, QQ dan OR. Hanya saja karena penerapannya berbeda antara tiap perusahaan.
Terkadang tidak semua perusahaan memiliki standar yang sama. Beberapa bahkan tidak bisa membuat rekening gabungan.
Sebagai informasi, untuk rekening AND yaitu Orang Tua AND anak, yang berwenang untuk menandatangani instruksi adalah dua pihak dan harus dilakukan oleh keduanya.
Jika hanya salah satu pihak saja, maka transaksi tidak dapat dijalankan. Rekening ini sedikit banyak bisa menimbulkan kerepotan apabila kedua pihak tidak berada di tempat yang sama atau anak masih terlalu kecil pada saat rekening dibuat.
Untuk rekening QQ yaitu Orang Tua QQ Anak, yang berwenang untuk menandatangani instruksi adalah salah satu pihak yang mewakili.
Yang menjadi permasalahan dalam praktek adalah ada yang menerjemahkan rekening QQ sebagai Orang Tua MEWAKILI anak, namun ada juga yang membacanya sebagai Orang Tua DIWAKILI anak.
Untuk itu, ada yang menganggap tanda tangan yang sah adalah yang pertama, tapi ada juga beranggapan yang benar adalah nama yang kedua.
Untuk rekening OR yaitu Orang Tua OR anak, yang berwenang untuk menandatangani instruksi adalah salah satu pihak. Rekening OR relatif lebih mudah dibandingkan QQ karena baik nama pertama ataupun nama kedua bisa menandatangani surat instruksi.
Rekening OR bukanlah solusi jangka panjang. Sebab pada dasarnya sesuai dengan konsep Nomor Tunggal Identitas Investor atau Single Investor ID (SID), setiap investor seyogianya menggunakan nama dia sendiri.
Untuk itu, ketika anak sudah dewasa, investor akan disarankan untuk membuat perubahan nama dari Orang Tua OR anak menjadi atas nama anak saja.
Untuk mengubah rekening atas nama Orang Tua OR anak menjadi rekening atas nama anak ketika yang bersangkutan sudah memiliki KTP dan rekening tabungan, investor juga mengirimkan formulir perubahan nama yang telah ditandatangani kepada staf pemasar atau tenaga customer service perusahaan.
Rekening Gabungan Orang Dewasa
Apakah rekening gabungan dapat dibuat untuk 2 orang dewasa seperti suami istri, kakak adik, atau bahkan rekan bisnis?
Hal ini sangat bergantung pada kebijakan di masing-masing tempat. Untuk hal ini pada dasarnya ada dua kendala yang dihadapi.
Pertama, yang berkaitan dengan transfer pembayaran dana redemption pencairan. Untuk rekening AND, maka dana pencairan reksa dana harus masuk ke rekening tabungan dengan nama A AND B.
Tidak bisa salah satunya. Untuk rekening A QQ B dana redemption bisa masuk ke rekening A dan A QQ B atau B dan A QQ B tergantung pada interprestasi masing-masing bank.
Untuk rekening OR paling sederhana karena bisa masuk ke rekening tabungan atas nama A, B atau A OR B.
Kedua, yang berkaitan dengan komitmen investasi kedua pemilik rekening. Untuk Orang Tua dan anak yang masih kecil, bisa dipastikan dananya berasal dari orang tua sehingga potensi sengketa sangat minim.
Namun ketika rekening merupakan gabungan dua orang dewasa dimana keduanya berkontribusi, ada risiko terjadi perselisihan yang menyebabkan dana tersebut rawan sengketa.
Kasus yang umumnya dijumpai adalah seperti perceraian suami dan istri, perselisihan antar-saudara dan perpecahan bisnis antar para mitranya.
Pembagian porsi reksa dana bisa jadi memunculkan sengketa sehingga sebagian manajer investasi dan bank agen penjual tidak melayani pembukaan rekening gabungan kecuali untuk orang tua dan anak yang masih kecil